
Desa Maria, 21-22 April 2025 — Bertempat di Aula Paruga To'i, Desa Maria menjadi saksi dari sebuah inisiatif penting dalam memperkuat kohesi sosial masyarakat melalui pendekatan partisipatif. Lembaga Pengembangan Partisipasi Demokrasi dan Ekonomi Rakyat (LP2DER), dengan dukungan langsung dari Islamic Relief USA, menyelenggarakan kegiatan Penilaian Kapasitas dan Kerentanan Partisipatif (Participatory Vulnerability and Capacity Assessment/PVCA) yang dilanjutkan dengan perumusan Rencana Aksi Komunitas (Community Action Plan/CAP).
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, pada Senin dan Selasa, 21–22 April, dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dari Desa Maria. Tujuannya adalah menggali bersama potensi serta tantangan yang dihadapi masyarakat, serta menyusun langkah strategis untuk memperkuat kerja sama dan solidaritas di tingkat komunitas.
Dalam proses diskusi, dua isu utama mencuat sebagai fokus pembahasan. Pertama, persoalan terkait perizinan Kelompok Tani Hutan (KTH) Sambu Indah. Kedua, masalah pengambilan hasil panen kemiri oleh pihak yang tidak berhak juga menjadi sorotan, karena dinilai mengancam rasa keadilan dan dapat memicu konflik antarwarga.
Melalui metode partisipatif yang diterapkan LP2DER, masyarakat secara aktif terlibat dalam mengidentifikasi akar masalah, menganalisis dampaknya, serta merumuskan solusi yang berkelanjutan dan inklusif. Hasil dari proses ini dirangkum dalam dokumen CAP, yang akan menjadi acuan bersama dalam mengimplementasikan berbagai program sosial dan ekonomi di tingkat desa.
Dukungan dari Islamic Relief USA menjadi penopang utama dalam terselenggaranya kegiatan ini, baik dari sisi pendanaan maupun fasilitasi. Kerja sama ini mencerminkan semangat solidaritas global dalam memperkuat komunitas akar rumput dan memupuk perdamaian melalui pembangunan sosial.
Dengan semangat kebersamaan dan partisipasi aktif warga, kegiatan PVCA dan CAP ini diharapkan mampu menjadi fondasi kuat dalam menciptakan masyarakat yang lebih tangguh, inklusif, dan harmonis di Desa Maria.

